Katedral Tempatku Berteduh

Dalam 3 hari ini secara beruntun dengan tak bosannya aku mengunjungi Katedral Jakarta. Masih ingat betul pertama kali datang kemari adalah saat pulang ke Indonesia tanggal 10 Februari 2017, tepat saat aku berulangtahun ke-18. Terasa sangat menyejukkan saat datang kemari saat itu, pun juga sampai saat ini pula. Mengetahui akan tinggal di Jakarta setidaknya untuk 3 tahun kedepan membuatku bahagia kalau setidaknya akan mudah terjangkau bagiku untuk datang ke Katedral kembali saat hari libur.

Arsitektur nan megah berbalut akulturasi gaya klasik eropa dan tradisonal jawa, ornamen dan patung unik yang dibuat sedemikian rupa, perabot dan perlengkapan yang dibuat dari kualitas paling prima, dan yang paling utama ialah pertunjukan altar yang sangat tertata apik dan membuat terpesona.

Yang paling membuatku terkagum ialah kesejukkannya. Ditengah hiruk pikuk kesemerawutan Kota Jakarta, Katedral ini terletak di tengah - tengahnya dan anehnya walau penuh dengan umat tapi tak pernah sekalipun itu mengurangi kesejukkan di dalam bangunannya. Tidak ada pendingin ruangan disini, yang ada hanya beberapa buah kipas angin kecil dan itupun hanya dinyalakan saat ada misa besar. Tak heran burung pipit dan burung gereja betah bersarang dan beterbangan disini. Burung-burung ini pula yang membuat Katedral semakin syahdu. Kala pagi sang surya mulai menyisipkan cahayanya melalui jendela lukisan besar yang ada di setiap sisi gereja, burung-burung ini memulai aktivitasnya dengan beterbangan dan berkicau kesana kemari tanpa rasa sungkan. Mungkin burung ini juga tau kalau yang mereka diami adalah rumah Tuhan, karenanya tak pernah ada kulihat kotorannya berjatuhan di tembok atau lantai gereja.

Gereja ini nyaris tak pernah kulihat dalam keadaan sepi. Selalu pintu terbuka dan kulihat pasti ada beberapa orang yang berdoa, walau tak sebanyak jumlah burung yang ada di dalamnya. Perasaanku mengatakan bahwa daya tarik gereja ini ada pada gaya arsitekturnya. Memang sih di sini tidak ada yang namanya kiblat atau apalah, tapi bagiku Katedral adalah kiblat tempat aku menuju jika ada kesempatan untuk berdoa di sana.

Sangat aneh melihat bahwa keindahan bangunan bisa membuat hati damai dan bahagia.Padahal bukan masalah kita ada dimana untuk merasakan kedamaian, tapi kitalah yang harus membawa kedamaian dimanapun kita berada. Aku berharap semua orang bisa menemukan kebahagian dan kedamaian diri sendiri  melalui hal - hal indah yang bisa ditemui dimanapun dan kapanpun kita berada. Sebenarnya ingin kubagikan keindahan dan kedamaian yang kulihat dengan kedua mataku ini, namun karena aku juga tak pandai memotret, hanya ini yang bisa kubagikan. Semoga damai beserta kalian.















Comments

Popular Posts